Sejarah dan Perkembangan Filsuf - Filsuf Pertama
untuk menentukan kapan permulaan filsafat sangatlah tidak mungkin, kita hanya dapat mengatakan bahwa pemikiran filsafat mulai berkembang sekitar abad ke-6 sebelum masehi. dan yang saya maksudkan sebagai filsafat, bukan hanya filsafat dalam artian sempit, tetapi pemikiran ilmiah pada umumnya. sehingga sampai pada masa moderen filsafat dan ilmu pengetahuan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan.
orang pertama yang mendapat kehormatan digelari sebgai filsuf pertama adalah "thales". menurut sejarah, thales tidak pernah menuliskan buah pemikirannya. filsuf berikutnya adalah anaximandros dan anaximendes. kedua filsuf ini sempat membukukan buah pemikirannya namun sayangnya buah pemikiran itu hilang. berdasarkan literatur sejarah, ketiga orang ini memfokuskan perhatian pemikirannya pada alam. mereka tertarik dengan perubahan-perubahan yang terjadi di alam. ketiga filsuf awal ini mempunyai pemikiran yang berbeda tentang asas penciptaan alam. thales mengatakan bahwa "asas penciptaan adalah air", anaximandros berpendapat bahwa "alam diciptakan oleh yang tak terbatas" sedang anaximendes mengatakan "alam dibentuk oleh udara". ketiga filsuf pertama ini sama-sama berasal dari yunani disebuah kota bernama MIletos.
satu abad kemudian disebuah kota di Asia kecil yang bernama Ephesos seorang perantau yunani masih memikirkan hal yang sama seperti ketiga filsuf sebelumnya, ia bernama Herakleitos. dia berpendapat bahwa alam ini berasal dari api, yang merupakan dasar dari segala sesuatu. yang membuatnya berpikir bahwa api adalah asas penciptaan alam, karena menurutnya api adalah perubahan, api dapat mengubah kayu yang terbakar menjadi abu. hetakleitos berpendapat bahwa, tidak ada satupun hal alamiah didunia ini yang tetap, "segala sesuatu senantiasa menjadi". maka terkenallah ucapannya "panta rhei" yang berarti segala sesuatu mengalir, sebagaimana air sungai senantiasa mengalir. begipula dengan dunia, taka ada yang tetap segalanya beruabah secara terus-menerus.
di masa yang sama seorang perantau yunani yang berada di italia selatan, juga memberikan buah pemikirannya. perantau tersebut bernama Phytagoras. ia berpendapat bahwa asas penciptaan alam tidak dapat ditentukan oleh indera (sebagaimana yang dilakukan oleh filsuf sebelumnya kecuali anaximandros). menurutnya segala sesuatu dapat dijelaskan dengan angka. Phytagoras berpendapat demikian karena ia menemukan bahwa not-not tangga nada sepadan dengan perbandingan antara angka-angka, mengapa tidak mungkin bahwa segala yang ada terdiri dari angka-angka ? Phytagoras selanjutnya memberikan kontribusi penting dalam perkembangan ilmu pasti, dan hingga sekarang buah pemikirannya masih kita gunakan dan dikenal dengan "rumus phytagors".
diantara filsuf-filsuf yunani yang pertama, kita tidak boleh melupakan Parmenides. ia hidup di kota Elia, sebuah kota perantauan di Italia Selatan. pada awal abad ke-5 SM boleh dikatakan bahwa Parmenides adalah filsuf pertama yang mempraktekkan cabag filsafat Metafisika. dari buah pemikirannya yang terkenal ia mengungkapkan "yang ada dan tidak ada, tidak ada". dari pendapat ini disimpulkan, "yang ada" berarti "segala-galanya" tidak dapat dipertentagkan satu sama lain, yang berarti bahwa "yang ada" itu satu, sempurna dan tidak dapat dibagi-bagi dan tidak ada perubahan gerak.
filsuf - fislusf setelah parmenides mengagumi argumentasinya, tapi filsuf - filsuf setelahnya tidak menapikan peran panca indera terhadap kecerdasan rasio. maka meraka mencari jalan lain, dan dari hal tersebut lahirlah aliran filsafat atomisme. tokoh utamanya adalah Demokritos. menurut pemikir atomisme, segala sesuatu terdiri dari bagian - bagian kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atom-atom). atom-atom merpakan bagian materi yang begitu kecil sehingga mata tak mampu untu melihat.. pemikir atomisme juga berpendapat berbeda dengan parmenides, mereka berpikir bahwa atom-atom selalu bergerak dan membentuk realitas berbeda terhadap indera kita.
Penutup
para pemikir filsuf awal melauli pemikiran mereka memberikan kontribusi besar terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat itu sendiri. karena dengan lahirnya satu pendapat atau teori maka akan melahirkan sebuah teori baru. karena tujuan dari filsafat untuk mencari "kebenaran" sehingga dari setiap teori yang lahir semakin mendekati kebenaran. alam merupakan misteri luar biasa filsuf pada awalnya, perubahan yang terjadi dan dirasakan indera mereka membuat mereka bertanya dan berpikir.
mengenai kapan filsafat lahir, menurut saya disaat manusia mulai bertanya kemudia berpikir, maka saat itulah filsafat dilahirkan, meski kata "filsafat" belum dikenal pada masa itu.
sekian dan semoga bermanfaat....!
orang pertama yang mendapat kehormatan digelari sebgai filsuf pertama adalah "thales". menurut sejarah, thales tidak pernah menuliskan buah pemikirannya. filsuf berikutnya adalah anaximandros dan anaximendes. kedua filsuf ini sempat membukukan buah pemikirannya namun sayangnya buah pemikiran itu hilang. berdasarkan literatur sejarah, ketiga orang ini memfokuskan perhatian pemikirannya pada alam. mereka tertarik dengan perubahan-perubahan yang terjadi di alam. ketiga filsuf awal ini mempunyai pemikiran yang berbeda tentang asas penciptaan alam. thales mengatakan bahwa "asas penciptaan adalah air", anaximandros berpendapat bahwa "alam diciptakan oleh yang tak terbatas" sedang anaximendes mengatakan "alam dibentuk oleh udara". ketiga filsuf pertama ini sama-sama berasal dari yunani disebuah kota bernama MIletos.
satu abad kemudian disebuah kota di Asia kecil yang bernama Ephesos seorang perantau yunani masih memikirkan hal yang sama seperti ketiga filsuf sebelumnya, ia bernama Herakleitos. dia berpendapat bahwa alam ini berasal dari api, yang merupakan dasar dari segala sesuatu. yang membuatnya berpikir bahwa api adalah asas penciptaan alam, karena menurutnya api adalah perubahan, api dapat mengubah kayu yang terbakar menjadi abu. hetakleitos berpendapat bahwa, tidak ada satupun hal alamiah didunia ini yang tetap, "segala sesuatu senantiasa menjadi". maka terkenallah ucapannya "panta rhei" yang berarti segala sesuatu mengalir, sebagaimana air sungai senantiasa mengalir. begipula dengan dunia, taka ada yang tetap segalanya beruabah secara terus-menerus.
di masa yang sama seorang perantau yunani yang berada di italia selatan, juga memberikan buah pemikirannya. perantau tersebut bernama Phytagoras. ia berpendapat bahwa asas penciptaan alam tidak dapat ditentukan oleh indera (sebagaimana yang dilakukan oleh filsuf sebelumnya kecuali anaximandros). menurutnya segala sesuatu dapat dijelaskan dengan angka. Phytagoras berpendapat demikian karena ia menemukan bahwa not-not tangga nada sepadan dengan perbandingan antara angka-angka, mengapa tidak mungkin bahwa segala yang ada terdiri dari angka-angka ? Phytagoras selanjutnya memberikan kontribusi penting dalam perkembangan ilmu pasti, dan hingga sekarang buah pemikirannya masih kita gunakan dan dikenal dengan "rumus phytagors".
diantara filsuf-filsuf yunani yang pertama, kita tidak boleh melupakan Parmenides. ia hidup di kota Elia, sebuah kota perantauan di Italia Selatan. pada awal abad ke-5 SM boleh dikatakan bahwa Parmenides adalah filsuf pertama yang mempraktekkan cabag filsafat Metafisika. dari buah pemikirannya yang terkenal ia mengungkapkan "yang ada dan tidak ada, tidak ada". dari pendapat ini disimpulkan, "yang ada" berarti "segala-galanya" tidak dapat dipertentagkan satu sama lain, yang berarti bahwa "yang ada" itu satu, sempurna dan tidak dapat dibagi-bagi dan tidak ada perubahan gerak.
filsuf - fislusf setelah parmenides mengagumi argumentasinya, tapi filsuf - filsuf setelahnya tidak menapikan peran panca indera terhadap kecerdasan rasio. maka meraka mencari jalan lain, dan dari hal tersebut lahirlah aliran filsafat atomisme. tokoh utamanya adalah Demokritos. menurut pemikir atomisme, segala sesuatu terdiri dari bagian - bagian kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atom-atom). atom-atom merpakan bagian materi yang begitu kecil sehingga mata tak mampu untu melihat.. pemikir atomisme juga berpendapat berbeda dengan parmenides, mereka berpikir bahwa atom-atom selalu bergerak dan membentuk realitas berbeda terhadap indera kita.
Penutup
para pemikir filsuf awal melauli pemikiran mereka memberikan kontribusi besar terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat itu sendiri. karena dengan lahirnya satu pendapat atau teori maka akan melahirkan sebuah teori baru. karena tujuan dari filsafat untuk mencari "kebenaran" sehingga dari setiap teori yang lahir semakin mendekati kebenaran. alam merupakan misteri luar biasa filsuf pada awalnya, perubahan yang terjadi dan dirasakan indera mereka membuat mereka bertanya dan berpikir.
mengenai kapan filsafat lahir, menurut saya disaat manusia mulai bertanya kemudia berpikir, maka saat itulah filsafat dilahirkan, meski kata "filsafat" belum dikenal pada masa itu.
sekian dan semoga bermanfaat....!