Pages

  • Home

About Me

Flowerygoddess
View my complete profile

Followers

Label

  • Dewi's Trivial Notes ( 8 )

Blog Archive

  • ►  2013 ( 3 )
    • ►  October ( 1 )
      • ►  Oct 04 ( 1 )
    • ►  September ( 1 )
      • ►  Sept 18 ( 1 )
    • ►  August ( 1 )
      • ►  Aug 24 ( 1 )
  • ▼  2012 ( 5 )
    • ▼  November ( 1 )
      • ▼  Nov 23 ( 1 )
        • ALISTAIR
    • ►  August ( 1 )
      • ►  Aug 08 ( 1 )
        • For a dawn that won't come
    • ►  July ( 3 )
      • ►  Jul 15 ( 1 )
        • Cold-Creepy Night
      • ►  Jul 13 ( 1 )
        • 100 yard
      • ►  Jul 12 ( 1 )
        • Story of Dull Bulls
  • ►  2011 ( 5 )
    • ►  November ( 1 )
      • ►  Nov 19 ( 1 )
    • ►  October ( 1 )
      • ►  Oct 29 ( 1 )
    • ►  June ( 1 )
      • ►  Jun 24 ( 1 )
    • ►  February ( 2 )
      • ►  Feb 22 ( 1 )
      • ►  Feb 12 ( 1 )

ALISTAIR

     Angin yang membawa udara dingin seolah-olah menyelimuti dunia di minggu-minggu terakhir bulan Desember. Akhir tahun yang semakin dekat, dan cahaya merah yang awalnya sering bercumbu dengan horizon saat fajar kini diganti dengan rona gelap berhiaskan awan comulonimbus. Tempat ini semakin mencekam seiring dengan jatuhnya rintik-rintik air yang membasahi hampir seluruh sisi jalanan.
     Aku sendiri menikmati pemandangan ini. Ditemani dengan sepasang earphone dan sebuah mantel hujan berwarna jingga, aku mulai menelusuri jejak-jejak Alistair di sepanjang jalanan basah ini dan bergerak menuju sebuah tempat yang kusebut istana. Sebuah istana yang menyimpan begitu banyak cerita dan pelajaran berharga bagi siapapun yang mendiaminya. Alistair adalah penghuni tetap di istana itu beserta dengan orang-orang hebat yang tidak pernah kutemukan di tempat manapun. Sayangnya, hari ini adalah hari dimana aku harus berada di luar istana dan juga tidak bisa bertemu dengan Alistair. Kenyataan yang cukup menyakitkan bagiku jika dalam sehari tidak bisa melihat wajah teduhnya atau mendengar suara khasnya. Aku benar-benar menyayangi Alistair.
     Satu-satunya hal yang bisa kulakukan sekarang adalah memandangi istana itu dari sudut sempit dan tersembunyi di balik sebuah batang pohon pinus. Perhatianku selalu tertuju ke pintu gerbangnya, berharap Alistair akan muncul disitu dan melakukan hal yang sama namun dari dimensi yang berbeda. Mungkin saja dua atau tiga menit kemudian dia benar-benar muncul dan memandangi seluruh sisi jalanan di luar istananya yang megah. Dan siapa yang bisa menduga jika matanya yang tajam bisa menemukan keberadaanku disini. Yeah, itulah yang kuharapkan dan satu jam pun berlalu. Tidak ada perubahan yang terjadi disana. Pintu gerbang istana itu masih tertutup.
     Hujan pun tidak mengenal belas kasihan. Dia menumpahkan dirinya secara sepihak dan membabi-buta. Dengan sedikit egois, dia memaksaku untuk mempercepat langkah. Pulang ? Begitu berat untuk pulang. Aku pun merasakan titik-titik air hujan itu jatuh membasahi wajahku. Rasanya menggelitik dan juga sakit. Dan aku sadar, aku sudah keluar dari perbatasan. Istana itu tak terlihat lagi dan aku tidak bisa membayangkan jika seandainya esok hari tidak akan datang. Aku merindukan Alistair dan aku ingin dia tahu bahwa dia sangat penting bagiku, bahkan lebih penting dari diriku sendiri. 



You got me counting the seconds
It happens every time
I’m waiting for the moment
we can sit down and talk for a while
And every time that you’re near me
my heart is running away
How can I tell you when words don’t come easy
and there is so much I’m trying to say

I wanna know that love will surround us
and you’ll share it with me every day
Tell me you’ll care for me now and forever
I’ll give anything to hear you say
that I’m more than a friend...


readmore »»  

For a dawn that won't come

I'm dreaming a dream from long ago.
The same days over and over again.
Within this endless dream, I wished for a morning that wouldn't come.
It's red...
and white..
and cold...
and warm...
and sad...
and happy...
and...
and the same days are repeated.
 
I knew from a long time ago, from years ago.
Wandering in this dream...
Wishing for a dawn that wouldn't come...
I'm always in the same spot.
A ruckus with no voices, and a faceless person walks before me.
No one cares about just one little child.
 
I'm waiting for a person.
A person I know who won't come.
Someone I know I won't meet again.
For years and years
Within this repeating dream, I was always waiting
for a dawn that won't come...
readmore »»  

Cold-Creepy Night

I got trapped in this room. Brainless, pointless, hopeless, and any "less" (but not fearless) that I couldn't explain. I started to feel something heavier than those packs of gravels hit my head. Sleepless for 18 hours, staring at the display screen without a single stop. And did you even notice my eye-bag has an eye-bag ?

Night is getting darker as the world seems so obscure. It's time to have a tight sleep for a brat like me, but I'm just too afraid to fall asleep while my mind keep fantasizing about those scary things. Hey, wake up! Don't you think that your fantasy is only a piece of  bizarre storyline that would never happen in a real life ?
Yeah, thanks thanks thanks and another thanks for you all, Freddy Krueger, Michael Myers, Boogeyman, Jason, Leatherface, and.. What else? 

Goddess, let's take a vow! Start from now, stop watching those fake horrible movies (though some of them are not actually fake but the urban legends). Yeah, Sci-Fi or Romance sounds good so I can fantasize Mr. Pattinson flirt at me, not to Mrs. Stewart. Yeeeeeyy, another freak fantasy embrace me so tight in this cold creepy night!
readmore »»  

100 yard

       


      Dia duduk di sebuah kursi panjang di sudut taman kota sembari membaca sebuah buku setebal 2 cm. Rambut sebahunya yang berwarna coklat dan kulit kuning langsatnya benar-benar membuatku seolah-olah kehilangan defense seketika. Aku sadar, dia memang cantik, sangat cantik, apapun bagian dari dirinya pasti cantik. Bahkan aku selalu terperanjat oleh serangan bertubi-tubi dari "aura" yang dia miliki. Aura yang selalu berbeda di setiap hal yang dia lakukan. Misalnya saja, saat dia sedang membaca buku seperti sekarang, seolah-olah aura biru yang melambangkan "ketenangan" itu keluar dari dirinya dan memenuhi lingkungan sekitarnya, termasuk ruang-ruang di dalam hatiku. Atau saat aku melihatnya bercengkrama dengan teman-teman di kelas tadi, aura berwarna pink yang melambangkan "keceriaan" tiba-tiba menyeruak memenuhi seluruh isi kelas. Semua orang merasakan hal-hal positif dari gelak tawanya, indah senyumnya, dan masih banyak lagi. Termasuk aku yang sudah 3 tahun ini diam-diam menyukainya.

        Kalian pasti bisa menebak apa yang akan kulakukan sekarang. Yah aku hanya akan mempertahankan rekorku sebagai seorang stalker sejati. Berdiri disini dengan jarak sekitar 100 yard dari tempat si cantik duduk, bersembunyi di balik semak-semak dengan sebuah binokuler yang tetap standby mengawasinya. Entah sampai kapan aku bertahan dengan pekerjaan ini, yah setidaknya aku sudah cukup senang melihatnya dari kejauhan. Bahkan aku sudah mengklaim dunia milik kami adalah sebatas 100 yard dari tempatku mengawasinya hingga tempatnya disana. Sebatas 100 yard, sisanya kuanggap dunia lain saja.


readmore »»  

Story of Dull Bulls

Thousands hopes left behind
when there's no one can stop the chaos
No intention at all, no concern anyway
like the bulls who let themselves being enslaved

A single rope tied in their necks
dragged for a certain miles to get some herbs
Chewing, chewing, with an emotionless expression all day long
seemingly those herbs are enough for them

And you, so-called brained creature called human
a sophisticated being destined to rule the world
Acting like a brainless bull who never did care
feeding yourselves without turning around to look over the bitter of life

Back to those dull bulls
they keep chewing, chewing, and chewing herbs
Can you notice those swollen-like belly ?
Can you notice those hopeless and monotonous face ?

readmore »»  
Newer Posts Older Posts
Subscribe to: Posts ( Atom )
Copyright © 2012 Goddess of Dumb |